Tips Influencer Marketing: 10 Kesalahan yang Wajib Dihindari

Saat ini sudah semakin banyak campaign digital marketing yang menggunakan jasa influencer. Hal itu membuat aktivitas pemasaran menggunakan jasa influencer pun semakin meningkat. Apalagi melakukan kerja sama dengan influencer untuk keperluan promosi juga terbukti sangat efektif.

Keberhasilan sebuah campaign marketing yang menggunakan influencer bisa dilihat dari hasil yang didapatkan oleh brand. Kita bahkan bisa melihat prosesnya dengan mudah melalui beberapa platform digital yang digunakan untuk melakukan analisa.

Permintaan kerja sama dengan influencer juga semakin meningkat selama pandemi.. Pengiklan yang biasanya menggunakan jasa digital agensi, memilih untuk mengajak influencer dalam berbagai kegiatan mereka, seperti meningkatkan brand awareness, memperkenalkan produk, promosi event dan lain sebagainya. 

Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan bisa berupa endorsement, sponsored post, sponsor giveaway, kolaborasi dan lainnya. Tujuan utama dari campaign marketing yang dilakukan tentunya untuk meningkatkan penjualan produk tertentu, sekaligus membangun brand awareness.

Kesalahan Influencer Marketing yang Perlu Dihindari

Meski terdengar menguntungkan, menggunakan teknik influencer marketing juga bisa memberikan kerugian pada Anda. Terutama jika Anda tidak melakukannya dengan cara yang benar. Untuk itu, berikut beberapa kesalahan influencer marketing yang sebaiknya Anda hindari, yaitu:

  • Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas

Dalam sebuah kampanye marketing di media sosial, sangat dibutuhkan tujuan marketing yang jelas. Dengan menggunakan jasa para influencer, diharapkan bisa meraih hasil yang lebih nyata dan organik daripada iklan yang biasa dilakukan. Oleh karena itu, wajib bagi Anda untuk memiliki target tujuan yang spesifik.

Setelah memiliki target yang jelas, Anda bisa mengarahkan tim marketing untuk menyusun apa saja yang akan dikerjakan oleh influencer. Konten promosi yang ingin dibagikan pun bisa disesuaikan dengan beberapa data terkait influencer yang diajak kerja sama. Anda bisa melihat data terkait demografi audiens influencer, dengan begitu tim marketing bisa memanfaatkannya untuk membuat berbagai konten marketing yang menarik.

Untuk mendapatkan interaksi yang lebih baik, Anda bisa melakukan promosi dengan memanfaatkan ulasan mendalam dari influencer, undian berhadiah atau giveaway, interaksi merek seperti swipe up link dan lainnya.

  • Memilih Influencer yang Tidak Tepat

Jumlah influencer memang semakin banyak, namun tidak semua bisa menyampaikan pesan dari brand dengan baik. Hal itu membuat tujuan utama dari campaign yang dilakukan tidak tercapai. Maka dari itu, Anda perlu berhati-hati dalam memilih influencer. Sebab tidak semuanya cocok dengan tujuan marketing yang Anda lakukan.

  • Campaign Tidak Berjalan dengan Baik

Jangan sampai influencer mengunggah konten promosi sebelum mendapat persetujuan dari pihak agensi. Biasanya dibutuhkan persetujuan untuk materi yang dimuat dalam konten yang akan diunggah, apakah sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau kesepakatan lainnya.

  • Tidak Memanfaatkan Kontrak dengan Baik

Adanya kontrak kerja sama penting untuk melindungi pihak agensi dan influencer. Dengan adanya kontrak yang dipahami dengan baik, dapat menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti miskomunikasi, pelanggaran hak dan kewajiban, serta salah langkah dalam melakukan promosi.

  • Meminta tambahan task gratis

Tidak selalu dari sisi influencer, terkadang ada pula yang memperlakukan influencer seenaknya, apalagi jika mereka masih pemula. Hal tersebut biasa terjadi karena kontrak yang tak jelas, beberapa agensi bisa saja meminta influencer untuk posting materi tambahan tanpa bayaran sama sekali. Hal ini tak bisa dilakukan, karena termasuk menyepelekan peranan influencer dalam kerja sama.

  • Hindari Membatasi Kreativitas

Memberikan arahan yang jelas dan tepat memang sebuah kewajiban bagi agensi, namun jangan sampai mendikte influencer untuk melakukan ini dan itu, terutama berhubungan dengan interaksi yang dilakukan dengan para pengikutnya. Tenang saja, influencer profesional pasti sudah paham apa yang harus mereka lakukan.

  • Tidak Memiliki Rencana Cadangan

Saat memulai sebuah kontrak kerja sama, tentu Anda sudah memiliki satu rencana utama yang akan dijalankan. Meski begitu, selalu siapkan rencana cadangan sebagai antisipasi bila rencana utama tidak berjalan sesuai dengan harapan.

  • Scope of Work yang Jelas

Ketahuilah prinsip dasar ini, semakin banyak agensi meminta maka semakin sedikit yang akan dilakukan oleh influencer. Berikan scope of works yang jelas, padat dan tidak terlalu bertele-tele sehingga influencer bisa fokus dengan pekerjaannya.

  • Terburu-buru

Jangan sampai Anda tergesa-gesa dalam menjalankan sebuah pekerjaan, apalagi melibatkan beberapa orang sekaligus. Inilah pentingnya merencanakan semua aktivitas kampanye marketing dengan detail sejak jauh-jauh hari, sehingga ada banyak waktu untuk membangun chemistry dan mendapatkan hasil yang maksimal.

  • Melupakan Tujuan Awal

Selalu ingat apa target utama dari campaign yang dijalankan, sehingga Anda tidak akan melenceng jauh dari target awal yang sudah direncanakan. Mungkin Anda akan mengalami beberapa improvisasi di tengah campaign karena kondisi yang berbeda, namun bukan berarti harus melenceng jauh dari rencana awal.

Itulah 10 kesalahan influencer marketing  paling sering terjadi, hal-hal tersebut memang sederhana, namun ternyata besar dampaknya. Bagi agensi marketing, memilih influencer yang tepat untuk kampanye dimulai dari perencanaan yang matang. Perhatikan semua kesalahan yang lazim terjadi di atas, hindari supaya kelak campaign yang dilakukan sukses seperti yang diharapkan.

Leave a Comment